Ape Cerite di Tahun Baru?

19.14 Unknown 0 Comments

BISMILLAH….
Hallo Guys? Sabai Dee Mai Khrab? grin emotikon
Apa cite tahun baru korang? Seronok tak? Pasti la seronok kan. Apa lagi yang malam tadi pegi tiup terompet, pasti hari ni tidur full day, hehe. Biasa la budak-budak kan, kalau ada yang seronok siket pasti latah nak ikot. Saya sorry la nak celebrate new year ni. Bukannya apa, pertama saya memang tak cuti dalam minggu ni. So, work day tetap normal macam biasa, hehe.
Yang kedua pulak, ni menyangkut prinsip hidup, akidah. Tak payah la saya nak panjang lebar bahas tentang perayaan tahun baru kat tulisan pendek ni. Perayaan tahun baru ni rasanya tak ada dalam Islam, so, tak payah buat la. Saya betol-betol appreciate kepada kawan-kawan yang malam tadi tak ikot merayakan tahun baru. Sebab zaman sekarang ni susah nak mempertahankan prinsip hidup. Kadang kita tak mau, tapi kawan mau, akhirnya jadi mau jugak. Sebab tu lah ada hadits kalau agama seseorang tu tergantung agama kawannya.


Jadi ucapkanlah Alhamdulillah kalau malam tadi kita tetap dapat mempertahankan prinsip kita. Sebab banyak orang Allah uji malam tadi. Kalau orang yang berakal tunjuk hebat dengan berbagai dalil bahwa merayakan tahun baru ni boleh. Sampai-sampai saya ada tengok satu discussion chating tu katanya kalau tiup terompet new year ni boleh. Padahal orang pandai, tapi jahil.
Kalau orang yang tak berpengetahuan pulak, latah ikut-ikot kawan. Tahun depan yang jenis macam ni mesti banyak belajar lagi. Tapi apapun itu, mari kita do’akan semoga kawan-kawan kita atau mungkin keluarga kita yang ikut-ikutan malam tadi berpesta pora tak tentu arah, Allah ampunkan dosa-dosanya dan diberi kemampuan untuk memperbaiki diri di tahun-tahun mendatang, aamiin.
Cakap pasal tahun baru ni, macam-macam topik yang bermunculan. First sekali tentang perayaaan tahun baru itu sendiri. Dan yang kedua yaitu hope, harapan. Di tahun baru ni semua orang mulai menata harapan ataupun planning baru. Coba tengok kat medsos, banyak orang buat wish kan. Macam-macam wish ada. Dan saya yakin korang pon ada buat wish, planning. Betolkan? So, kali ni saya buat tulisan tentang planning tu lah. Dah tahukan apa planningnya? Mestilah dah tahukan, hehe. Jom teruskan membaca.
1. PLANNING-PLANNING KITA
Memang awal tahun baru ni dijadikan moment untuk membuat planning, atau bahasa kaminya resolusi, hehe. Tapi itu jugak la bendanya. Rencana-rencana kedepan. Kenapa dibuat di awal tahun, sebab biar mudah nak mengukur tingkat pencapaiannya.
Tapi ada yang tanya kenapa pakai tahun baru masehi? Kita kan orang Islam, ada kalender hijriyah. Macam ni, sekarang ni kalender masehi dah merata dipakai diseluruh dunia. Dan system kita pun pakai kalender ni. Coba tengok system administrasi kita, kalender pendidikan, penerimaan mahasiswa baru, hari libur nasional dan sebagainya. Tapi tak berarti pulak kita meninggalkan kalender hijriyah. Penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha kan pakai kalender hijriyah. Nanti inshaallah kalau semua dah pakai kalender hijriyah baru kita set up planning kita mulai 1 Muharram.
Di tahun baru 2016 ni pastikan korang dah buat planning, at least 1 tahun ke depan. Cara membuat planning ni senang je. Tengok kondisi korang sekarang, lepas tu putuskan apa yang yang nak dicapai. Saya tak boleh la nak detil sangat menerangkan macam mana nak buat planning ni, sebab ianya sangat subjectif, tergantung kepada diri korang masing-masing.
But, ada 1 benda yang nak saya cakap kat sini. Ada orang dia buat planning macam ni “semoga ditahun baru ni hidup menjadi lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.” Saya rasa tak berapa setuju la dengan planning model ni. Sebab tak jelas indikatornya alias abstrak. So, bagi korang yang planningnya abstrak macam tu, coba ditinjau ulang.
Planning ni mesti ada titik akhir yang gunanya adalah untuk mengakhiri usaha. Contohnya macam ni, dulu tahun 2015 saya planning nak tamat kuliah, alhamdulillah mei 2015 saya tamat. Nah, pada bulan mei tu lah akhir usaha saya. Jadi, bagi korang yang sekarang masih kuliah dan belum tamat, buat planning. Supaya skripsi yang korang buat tu jelas kapan nak diakhiri. Jangan mudah nak mengakhiri hubungan yang tak jelas je, skripsi tu pun mesti di akhiri jugak, hehe.
Planning ni jugak adalah batu loncatan untuk berpindah ke planning selanjutnya. Jadi usahakan kalau korang buat planning, planning tu ada gunanya untuk planning-planning selanjutnya. Misalnya kalau sekarang korang bekerja, planning tahun ni nak menabung sampai nominal tertentu, kalau dah tercapai, nanti next year boleh buat planning baru berdasarkan hasil planning tahun sebelumnya.
Jadi macam tu lah kira-kira planning kita. Pertama, planning tu mesti ada titik akhir untuk mengakhiri usaha. Kedua, planning tu punya effect untuk planning-planning selanjutnya. Jangan sampai planing tahun 2016 ni cuma melanjutkan planning tahun 2015 yang diidam-idamkan pada tahun 2014, yang dipikirkan pada tahun 2013, dan yang dituliskan pada tahun 2012. Haa… itu tak sehat planningnya. So, buatlah planning yang jelas dan mampu untuk dicapai. Sebab terlalu tinggi planningnya tak elok jugak, yang kira-kira tercapai, buat. Inshaallah akan ada keajaiban yang akan Allah berikan. (Next saya jelaskan).
2. PLANNING KITA DAN PLANNING TUHAN
Sebenarnya kenapa kita mesti buat planning? Supaya Tuhan (baca: Allah) senang nak wujudkan. Ni dah lah tak ada planning, apa yang nak Tuhan wujudkan (walaupun Allah ni Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Seharusnya kita yang menyakini hal itu, mesti buat planning yang banyak dan baik, lepas tu minta la sama Allah. Kalau benda-benda yang kita tak mintak pon Allah bagi, ni kan pulak planning-planning yang selalu kita bawa dalam do’a. Mudah bagi Allah nak bagi, asalkan makan, minum, dan pakaian kita halal.
Tapi dalam buat planning ni jangan masukkan planning Allah, sebab akan ada keajaiban-keajaiban yang datang. Pada bagian ni saya nak cite siket tentang planning saya tahun 2015. Dulu tahun 2015, saya planning nak tamat kuliah, sebab saya rasa lama dah saya kuliah (masuk kuliah tahun 2010). Masa tu cuma nak tamat je, tak ada planning nak bekerja. Nak kerja apa dan kerja dimana belum dipikirkan lagi.
Tapi begitulah keajaiban Allah datang. Saya tengah buat skripsi masa tu, ada tawaran mengajar di sini (Thailand). Tak pernah terbayangkan nak bekerja sebelumnya, tapi Allah kasi kerja sebelum tamat lagi. Pas tawaran tu datang, saya langsung okay je walaupun sebenarnya skripsi saya belum siap lagi. Tapi itulah pemicu saya untuk mengakhiri usaha membuat skripsi. Nah, macam tu lah kadang Allah nak tunjukkan keajaiban-keajaiaban-Nya, masa-masa injury time. Mungkin bagi sebagian korang benda ni biasa je, tapi begitulah hebatnya planning kita, apalagi ditambah planning Allah. Masyaallah. Jadi kita mesti punya planning, supaya senang Allah nak wujudkan.
Dalam buat planning ni kita mesti meyakini bahwa apapun planning yang kita buat, Allah jualah yang menentukan hasilnya. Karena apa yang kita anggap baik, belum tentu baik, dan begitu pulak sebaliknya. Tapi kerja keras akan selalu linear dengan hasil yang dicapai, sebab tak ada hasil yang mengkhianati usaha. So, kalau planning kita sampai tahun ni belum berhasil, mungkin ada something wrong dengan usaha yang kita lakukan, hehe.
3. PLANNING BESAR, USAHA BESAR
Nah, pada bagian ni lah inti tulisan saya kali ni. Pada tahun 2016 ni saya dah buat 1 planning (sebenarnya ada banyak, tapi yang besar ni lah yang saya nak bagi tahu, hehe). Planning saya tahun 2016 adalah……. iii malu la nak tulis, hkhkhk. Okay, planning saya adalah seperti apa yang terdapat di photo profil FB ni, haha. Okay-okay… Planningnya adalah NIKAH, wkwk.
Saya pasang pagi tadi photo profil tu. Semua akun medsos, saya buat sama PP nya. Yelakan… Planning besar ni weyy… lepas tu banyak yang “menyerang” saya dengan berbagai pertanyaan. Ada yang satu tu kepo betol, ajab melayannya, hehe. Tapi begitulah planning besar, selalu ada ujian didalamnya, ada yang gelak, ada yang support, ada yang macam-macam. Tapi apapun itu semoga menjadi jalan dipermudahkan mencapai planning tersebut, aamiin.
Planning nikah ni saya buat dalam bentuk sebuah poster dengan kalimat “TAHUN 2016 NIKAH “GAX PENTING DENGAN SIAPA, YANG PENTING KARENA “DIA”. Jom kita bahas planning ni lebih dalam, hehe.
a. MOTIVASI NIKAH
Kalau korang dah baca tulisan-tulisan saya sebelumnya pasti dah tahu motivasi menikah dan persiapan-persiapannya. (kalau belum baca atau nak baca lagi, boleh tengok kat timeline FB ni nanti). Inshaallah tahun 2016 ni, setelah melewati berbagai pertimbangan dan analisa yang mendalam kemudian mengingat dan menimbang (ni macam baca SK je, hehe), akhirnya saya memutuskan untuk MENIKAH, inshaallah.
Motivasi terbesar tentu saja berangkat dari pemahaman agama dan kondisi sosial. Seperti yang dah sama-sama kita tahu, lelaki kalau dah sampai masanya, di syari’atkan menikah. Banyak benda positif yang didapatkan dengan menikah. Nanti korang boleh baca referensi dari Qur’an, Hadits, ataupun nasehat-nasehat bijak para ulama. Secara ringkas, motivasi agamanya adalah untuk menyempurnakan agama, menjaga diri, dan mendapatkan ketenangan.
Nikah ni adalah hubungan horizontal, maknanya hubungan antar manusia. Kalau kita dah nikah, berarti setengah dari agama sudah disempurnakan, tinggal setengah lagi bertaqwa kepada Allah sebagai bentuk hubungan vertical. Kalau orang bujang cuma 1 jenis hubungan je kan, hubungan vertical. So, kalau dah nikah dapat menyempurnakan hubungan kepada Allah dan hubungan kepada manusia.
Saya sekarang ni bekerja di Thailand, bekerja di negeri orang ni banyak godaannya. Apalagi setiap hari berhadapan dengan orang banyak. So, kalau tak pandai jaga diri memang bahaya, apalagi muslim minoritas kat sini. Artinya semua macam kemaksiatan yang mungkin tabu di negeri kita, kat sini biasa je. Dengan menikah inshaallah bisa menjaga diri dan menundukkan pandangan. Kalau korang mungkin ada yang merasakan macam saya ni, eloklah berpikir lebih dalam lagi. Menyelamatkan diri dari godaan-godaan yang berbahaya ni lebih utama.
Hidup membujang ni memang susah nak mendapatkan ketenangan. Kalau dah stress paling pergi refresh sekejab. Lepas tu stress datang lagi. Artinya ketenangan yang kita dapatkan cuma sementara je. Padahal Allah dah jadikan ketenangan tu pada pasangan kita masing-masing. So, bagi korang yang selalu stress, mungkin menikah bisa jadi solusi. Tapi jangan pulak lepas nikah tambah stress, hehe.. Siapkan diri dulu.
b. NIKAH DULU ATAU……
Nak ambek keputusan menikah ni memang banyak variable yang mesti dipikirkan. Sama, saya jugak macam tu. Sebelum sampai pada planning besar ni, saya pon berpikir nikah dulu atau karir dulu, nikah dulu atau mapan dulu, nikah dulu atau berbakti kepada orang tua dulu, macam-macam benda ada dalam pikiran waktu tu. (Sekarang ada jugak, hihi).
Nikah dulu atau karir dulu. Sebenarnya kalau kita mau bertoleransi dengan diri kita, benda ni dapat dikompromikan. Kehadiran istri rasanya tak lah menjadi penghalang karir seseorang. Bahkan kadang, bisa saling bahu membahu membangun karir, bisnis misalnya. Tengoklah orang yang dah nikah, biasanya kalau bisnis diorang tak maju, diorang tak stress. Karena beban ditanggung bersama. Iya kan?
So, kalau pandai menempatkannya, menikah ni bisa jadi sumber energy untuk melejitkan karir. Sama jugak nikah dulu atau kuliah dulu. Kata para ulama, menikah lebih utama daripada menuntut ilmu. Lepas nikah pun kan bisa kuliah, lebih semangat pulak lagi, hehe. Kalau point ni saya tak nak panjangkan, sebab nanti saya diserang sama budak-budak yang tengah kuliah tu, haha.
Nikah dulu atau mapan dulu. Kalau point ni boleh baca kat tulisan saya sebelumnya, kat sini https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1013586541995139&set=a.218917611462040.56343.100000314092969&type=3&theater
Nikah dulu atau berbakti kepada orang tua dulu. Sebenarnya ni point yang menjadi buah pikir saya sebelum ni. Yelakan… kita yang baru bekerja, baru berpenghasilan tentu kita nak berbakti kepada orang tua dulu. Entah itu membantu ekonominya, meng-umrohkan atau meng-hajikan orang tua dulu.
Tapi setelah dipikir-pikir. Kalau berbakti yang instrumentsnya menggunakan uang, maka kalau kita cari sendiri, rasanya agak berat. Kenapa begitu? Sebab kalau kita sendiri, manajemen keuangan kita tak la canggih sangat kan. Karena orang bujang ni pengeluarannya unpredictable. Ditambah lagi dengan psikologis kita yang labil. So, rasanya hasilnya kurang maksimal.
Tetapi kalau dah menikah, selain secara psikologis sudah lebih stabil, kemampuan manjemen keuangan lebih baik dan energy mengumpulkan uang itu lebih banyak, sebab kita memiliki kawan dalam proses berbakti kepada orang tua. Ditambah lagi janji Allah yang akan melapangkan rezeki orang-orang yang menikah. Tentu saja syarat dan ketentuannya berlaku, hehe. Seperti suami-istri ni adalah orang yang taat beragama.
c. GAX PENTING DENGAN SIAPA, YANG PENTING KARENA “DIA”
Pertanyaan yang paling banyak saya dapatkan dari kawan-kawan adalah tentang calon. Yelakan… nikah ni antara seorang lelaki dan seorang perempuan, kalau tak ada perempuannya macam mana nak menikah, hehe.
Sebenarnya benda ni sederhana je. Saya berangkat dari pandangan Tere Liye. Beliau mengatakan lebih kurang macam ni. “Sebenarnya menikah ni sederhana, yang menjadi rumit adalah ketika kita memaksakan ingin menikah dengan seseorang. Kalau pilihannya bebas, ianya menjadi mudah.”
Saya rasa dah paham lah ye makna dari kalimat tu. Intinya macam ni, ketika kita berniat ingin menikah karena Allah, siapapun calonnya (selagi baik agama dan akhlaknya), menjadi tidak penting lagi. Ini berat memang, sebab ianya tak melewati proses pacaran. Kalau melewati proses pacaran, maka akan menjadi rumit ketika kita tidak menikah dengan si do’I, sebab sudah terlanjur cinta. Itulah salah satu hikmah ta’aruf, belum hadirnya rasa cinta dan sayang, tapi rasa tertarik sebelum ta’aruf tu mesti ada la kan, hehe. Siap ta’aruf? Siap dunk, hihihi.
Jadi jelas ya, makna dari “gax penting dengan siapa, yang penting karena “Dia”. Bukan sembarang orang maksudnya, tetapi lebih kepada proses mencari orangnya. Inshaallah la, kalau kita baik pasti dapat yang baik jugak kan. So, kalau korang pacaran sekarang ni, segera nikahi atau sudahi. Sebab nanti kalau tak dapat nikah dengan si do’i, masalahnya menjadi rumit apalagi kalau dah cinta mati. Cinta tak sampai, akhirnya mati bunuh diri. Ngeri….!
d. TERGESA-GESA ATAU MENYEGERAKAN
Apa makna tergesa-gesa dan menyegerakan dalam menikah? Menikah yang hanya dilandasi kemauan, itu namanya tergesa-gesa, sedangkan menikah yang dilandasi dengan kemampuan, itulah menyegerakan. Ada paham?
Kalau korang dah putuskan untuk menikah, pastikan korang dah mampu. Point mampu ni 2 saja, yaitu mampu secara sexsual dan mampu menafkahi, tu je. Kemampuan menafkahi itu adalah kemampauan mengubah skill menjadi uang. Kalau sekarang tak punya uang jangan risau, perbanyaklah skill. Inshaallah nanti kalau dah bisa mengubah skill menjadi uang, terus nikah. Hehe.
e. USAHA BESAR
Usaha untuk menikah ni jangan dianggap remeh. Berapa banyak orang yang sampai hari ini belum bertemu jodohnya. Dalam hal ni saya ada 3B dalam mencari jodoh.
Pertama, BERCERMIN. Kalau masih belum ketemu jodoh sampai hari ni, bercermin la dulu. Ukur-ukur, tengok-tengok diri kita, orang macam mana yang layak mendampingi kita nanti. Tapi jangan underestimate pulak, tetap optimis.
Kedua, BELAJAR. Belajarlah semua benda menuju pernikahan, agar lebih bersedia. Ketiga, BERIKHTIAR. Point yang ni langsung cari calon, usaha. Macam-macam cara ada, tapi pastikan cara yang korang pilih tu elok dan baik. Kalau dah dapat calon jangan tunggu lama-lama, sebab sekarang ni banyak ikhwan yang suka nonton moto GP, pada pandai nikung semua, haha.
Dan pada akhirnya usaha yang paling besar itu adalah dengan selalu memperbaiki diri. Sebab jodoh kita tu dekat, ia ada dalam diri kita. Nak yang baik, jadilah baik. Dulu pernah jahat? Tak apa, masih ada kesempatan nak jadi baik. Jom jadi baik.
4. 2016, NIKAH!
Inshaallah inilah planning saya tahun ni. Planning ni mesti kita kasi tahu kepada orang lain. Bukannya apa, tetapi untuk menjaga energy kita supaya tetap stabil dalam mewujudkan planning tersebut. Saya tak pernah tahu dengan siapa dan bila saya akan menikah. Tapi yang saya tahu saya nak menikah.
Saya yakin, planning ni akan Allah tambah dengan keajaiban-keajaiban-Nya. Kalau dulu saya cuma nak tamat kuliah je, kemudian Allah kasi kerja sekali. Mana tahu tahun ni, planning nak menikah sorang je, Allah kasi 2 orang sekali, hehe (gurau je la, jangan khawatir, kode, wkwkwk).
Dan pada akhirnya kita mengetahui bahwa jodoh ni sama macam ajal. Mana yang datang dulu kita pun tak tahu. Tetapi kita perlu terus memperbaiki diri, sebab jika ajal yang datang dulu maka itulah akhir yang baik, inshaallah.
Semoga Allah selalu membimbing kita, memilihkan pasangan hidup yang baik buat kita, dan melahirkan keturunan yang sholeh dan sholeha. Aamiin…
Demikianlah tulisan saya kali ni. Kalau ada yang baik semoga membawa manfaat, kalau ada yang salah beri tahu saya, inshaallah jadi ilmu baru buat kita semua.
Waallahu ‘alam
1 Januari 2016
Songkhla, Thailand
Yopie Andesman

0 komentar: